Rabu, 12 Juni 2013



Aku simpan cintaku sehingga engkau menderita karena sikapku
Mereka mencelamu dan celaan mereka adalah aniaya
Musuh-musuhmu menghasut
Engkau mencintai dan telah menjadi bahan gunjingan
Tak ada manfaatnya menyimpan cinta
Engkau bagai harimau betina yang mati kepayahan
Pada bekas tapak Hindun atau bagaikan bibir yang sakit


Aku menjauhi kekasih karena takut dosa
Padahal menjauhi kekasih adalah dosa
Rasakanlah bagaimana (rasanya) menjauhi kekasih yang kau sangka
Bahwa itu tindakan bijaksana padahal mungkin itu bohong
(Sebuah syair dari Ubaidillah bin Abdullah bin Utbah bin Mas’ud, salah satu dari
tujuh orang ulama ahli fiqh dari kalangan tabi’in (fuqaha assab’ah), salah seorang guru utama Khalifah Umar bin Abdul Aziz, seorang ulama yang produktif menulis syair, yang pernah jatuh cinta)


Penjelasan :
Menjaga perasaan kepada lawan jenis merupakan kunci kesuksesan seseorang agar terpelihara harga dirinya. Meskipun sama-sama saling menyukai, apabila merasa belum siap untuk melanjutkan ke jenjang pernikahan, hendaknya perasaan itu kitatutup rapat-rapat. Meskipun kita tahu, keduanya sebenarnya saling mengharapkan.
Di saat seperti ini, segala bentuk qorinah / tanda, apakah itu berupa perhatian,
pemberian, dsb, hendaknya kita maknai dengan pemaknaan yang
sewajar-wajarnya.


Seseorang yang mengumbar perasaan cintanya, hanya akan menjadi bahan
gunjingan orang-orang di sekitarnya. Apakah hubungannya itu dapat berlanjut kejenjang pernikahan, maupun apabila hubungan tersebut gagal menuju tangga
pernikahan, sama-sama merupakan sumber gunjingan yang paling enak.

Miskonsepsi pertama yang ditentang Bowman adalah manusia jatuh cinta dengan menggunakan perasaan belaka. Betul, kita jatuh cinta dengan hati. Tapi agar tidak menimbulkan kekacauan di kemudian hari, kita diharapkan untuk juga menggunakan akal sehat.

Cinta membutuhkan proses !!! Bowman juga menolak anggapan cinta bisa berasal dari pandangan pertama. Cinta itu tumbuh dan berkembang dan merupakan emosi yang kompleks, katanya. Untuk tumbuh dan berkembang, cinta membutuhkan waktu.

Mulailah sekarang, mulailah di mana kamu berada sekarang dengan apa adanya. Jangan pernah pikirkan kenapa kita memilih seseorang untuk dicintai, tapi sadarilah bahwa cintalah yang memilih kita untuk mencintainya.

Menikahi wanita atau pria karena kecantikannya atau ketampanannya sama seperti membeli rumah karena lapisan catnya. Harta milik yang paling berharga bagi seorang pria di dunia ini adalah hati seorang wanita.

Berilah cinta tanpa meminta balasan dan kita akan menemukan cinta yang jauh lebih indah.

Cinta Berpijak pada Perasaan Sekaligus Akal Sehat.




Manusia hari ini SUKA bersangka-sangka..

Ada sangkaan BAIK..dan ada sangkaan BURUK..
Orang beribadah disangka riak
Orang yang “relax” disangka malas
Orang yang pakai baju baru disangka menunjuk
Orang yang pakai baju buruk disangka zuhud
Orang makan banyak disangka pelahap
Orang makan sikit disangka “diet”
Orang baik disangka buruk

☼ Orang buruk disangka baik
☼ Orang senyum disangka mengejek
☼ Orang masam disangka merajuk
☼ Orang bermuzakarah disangka mengumpat
☼ Orang diam disangka menyendiri
☼ Orang menawan disangka pakai susuk
☼ Orang nampak ceria disangka membela

Mana tahu..
••► Yang diam itu kerana berzikir kepada Allah
Mana tahu..
••► Yang senyum itu kerana bersedekah
Mana tahu..
••► Yang masam itu kerana mengenangkan dosa-dosanya
Mana tahu..
••► Yang menawan itu kerana bersih hati dan mindanya
Mana tahu..

••► Yang ceria itu kerana cergas fikirannya & sentiasa mengingati Allah...